KANGENNYA FULL, GAK SETENGAH-SETENGAH
Waktu berjalan dengan begitu cepatnya, ya? Tepat
pada tanggal 17 April 2014, masa terindah yang terjadi selama 3 tahun itu harus
berakhir, meski setengah mati menghindari perpisahan itu, tapi toh perpisahan
itu terjadi juga.
Kalau dibilang, sedih, Ya udah pastilah
sedihnya minta ampun. Meski Cuma bersama selama 3 tahun bahkan ada juga yang
hanya dua tahun, tapi kebersamaan itu gak bisa terlupakan begitu saja.
Sekarang, semua murid-murid yang pernah
menjadi bagian dari keluarga besar XII IPA 1 sudah mulai beranjak, menggapai cita-cita
mereka semua. Mungkin, diantara 41 murid XII IPA 1 yang gak melanjut kuliah, Cuma
aku seorang saja. Aku gak tau apakah mereka malu mengakui aku sebagai teman
mereka. Tapi aku tidak pernah perduli. Aku tetep menyayangi mereka sebagia
bagian dari keluargaku sendiri.
“kita akan merasa kehilangan saat kita tidak
bersama dengan orang itu lagi”
Ku rasa, aku harus menuntut orang yang
sudah membuat pepatah seperti itu. Karena sekarang, aku benar-benar merasakan
kehilangan mereka. Terutama, aku kehilangan my
best friend and my best deskmate Rizka
salsabila zain.(apa kabar kamu, mbak? I miss you so much. :’( ) aku gak
tau apa yang udah kamu rasakan selama duduk sebangku sama aku, mbak. Aku jadi
inget kebelakang lagi. Hari dimana kita pertama kali ngobrol. Itu terjadi tepat
pada hari pengumuman pembagian kelas. Kita ada di daftar kelas yang sama waktu
itu. Kamu berjalan berdua bersama si bocor ini Tania Mulia Utami. aku berdiri sendiri di depan papan pengumuman,
lalu, tiba-tiba, Mbak sama Tania muncul di belakangku.
“Kamu duduk sama siapa?” Tanya Tania waktu
itu. Aku lantas menjawab pertanyaan Tania dengan gelengan kepala. Karena kita
yang sama-sama belum punya teman sebangku, akhirnya kita memutuskan untuk duduk
di kursi dan meja yang sama. *did you remember that, Rizka? I hope you so.
Kurasa itu perkenalan awal yang
menggelikan. Semula, sebelum kita berada dikelas yang sama, aku berharap bisa
mengenalmu lebih dekat. Eh, ternyata, waktu menjawab itu semua. Kita bahkan di
pertemukan di kelas yang sama, dibangku yang sama, bahkan sampai di hobi yang
sama. Entah ini hanya sebuah kebetulan atau apa, tapi jujur, aku menganggap hal
itu adlah sebuah keberuntungan. Keberuntungan bisa mengenalmu.
Mbak, tahu kah kamu, saat kita menghadiri
pesta ulang tahun Ira? Disitu, aku
jengkel luar biasa karena kalian asik berfoto aja, tanpa mengajakku. Enatah aku
yang berlebihan atau apalah itu, tapi aku merasa gak rela aja
Kamu tahu? Kamu adalah sahabat terbaikku. Asal
kamu tahu saja, aku sampai menangis saat aku mengirimu pesan itu. Ingat isi
pesanku? “mbak, kau kenapa? Kok kayak
ngehindari aku gitu.” Terus,
setelah beberapa saat, balasan darimu pun masuk ke ponselku. “perasaan mbak aja itu. Aku gak ngehindari mbak
kok. Mbak aja yang gak mau gabung lagi sama aku.”
Ini masih tentang mu, Mbak. Aku masih inget
kali, gimana dulu aku sering nebeng lepi mbak untuk ngetik cerpen gak jleas ku.
Aku juga masih inget, mbak adlah orang yang dengan senang hati meminjamkan aku
lepi ketika aku semua orng tidak menghiraukanku. Hari dimana pertama kalinya
aku dating kerumah mbak. Kita waktu itu ujan-ujanan kan ya? Karena pulang cepet,
dan mbak gak bawa kereta, akhirnya mbak ikut aku pulang kerumah. Sambil nunggu
waktu les, aku ikut mbak pulang. Dan setelah sampai dirumah mbak, kita nonton
film “Habibie dan Ainun” bareng-bareng. Disitu, kita cengeng bangetkan? Masak nonton
itu aja sampek nangis sih.
Terlalu banyak hal yang aku lalui bareng
mbak sampek aku gak bisa nyebutin hal itu satu-satu.
27 Agustus 2014
Mbak ulang tahun. Aku ngucapin lewat sma,
meskipun aku bukan orang pertama yang ngucapin. Aku nuggu mbak ngebales smsku. Tapi,
sampai malem tiba, gak ada balesan juga. Tiba-tiba aku langsung nyesek di ditu.
Aku buka facebook. Mbak online juga. Tanpa pikir
panjang, aku memutuskan untuk mengirimi mbak inbox. Yang isinya semua
uneg-unegku. Berharap waktu iotu, mbak ngeresponnya. Tapi rupanya, sampai
sekarang, apa yang aku harapkan gak terjadi juga. Mbak, aku kangen kali samamu.
Kalau aku muterin lagunya Miley yang when I look at you, aku inget gimana kita
nyanyi bareng-bareng. Nyanyiin lagu itu dimana aja, sampek didalam angkot pun
kita nyanyiin lagu itu bareng-=bareng, pas kita ngejenguk pak Riadi. Bahkan sampek
berebut nynyiin lagu itu pas mau praktek bahasa inggris.
Mbak, yang harus mbak tahu, aku saying banget
sama mbak. Aku pengen bareng-bareng lagi sama mbak. Aku pengen tukaran novel
lagi sama mbak. Pengen ngerumpiin gimana gantengnya Rex. Kangen ngetawain girlband
abal-abal yang jiblak girlband favorit mbak. POKOKNYA AKU KANGEN SEMUA YANG BERHUBUNGAN SAMA MBAK.
Aku
bersyukur banget, kalau mbak juga ngerasain yang sama. Kita pernah punya janji,
kalau kita bkalan nerbitin novel bareng-bareng. Entah itu aku dulu atau mbak
dulu yang berhasil nerbitin novel, pokoknya satu buku itu harus ada untukku dan
untuk mbak, sebagai bukti kalau kita udah berhsil ngewujudin impian kita.
Mbak,
Allah tahu apa yang gak kita tahu. Dan Allah tahu betapa aku kangean kali sama
mbak.
I
miss you so much. More that anything. Jangan sombong-sombong sama aku ya mbak. Kalau
mbak udah dapet kawn yang lebih baik dari aku, jangan lupain aku. Aku akan
selalu nganggap mbak sahabat terbaikku, dulu, sekarang bahkan kapanpun itu.
Miss
you :’(
RIZKA
SALSABILA ZAIN :*:*:*:*:*
2 komentar:
Jadi sedih bacanya :'(
I'm sorry for everything that I do that makes you disappointed in me. I didn't read your message because my cell phone hangs. and all that say happy birthday to me via text unreadable after I replace the new phone. I'm too late to read your message on facebook when my birthday. I've read and it is still unclear because at that time I was in public transportation. I forgot to read it again. i miss you so. and I hope we meet soon to take off miss.:'( i'm so sorry and i miss you so
Posting Komentar