Rabu, 08 Oktober 2014

KANGEN KAKAKNYA RILLAKKUMA AKU. SERIUS DEH :*:*



KANGENNYA FULL, GAK SETENGAH-SETENGAH
Waktu berjalan dengan begitu cepatnya, ya? Tepat pada tanggal 17 April 2014, masa terindah yang terjadi selama 3 tahun itu harus berakhir, meski setengah mati menghindari perpisahan itu, tapi toh perpisahan itu terjadi juga.

Kalau dibilang, sedih, Ya udah pastilah sedihnya minta ampun. Meski Cuma bersama selama 3 tahun bahkan ada juga yang hanya dua tahun, tapi kebersamaan itu gak bisa terlupakan begitu saja.
Sekarang, semua murid-murid yang pernah menjadi bagian dari keluarga besar XII IPA 1 sudah mulai beranjak, menggapai cita-cita mereka semua. Mungkin, diantara 41 murid XII IPA 1 yang gak melanjut kuliah, Cuma aku seorang saja. Aku gak tau apakah mereka malu mengakui aku sebagai teman mereka. Tapi aku tidak pernah perduli. Aku tetep menyayangi mereka sebagia bagian dari keluargaku sendiri.

kita akan merasa kehilangan saat kita tidak bersama dengan orang itu lagi”
Ku rasa, aku harus menuntut orang yang sudah membuat pepatah seperti itu. Karena sekarang, aku benar-benar merasakan kehilangan mereka. Terutama, aku kehilangan my best friend and my best deskmate Rizka salsabila zain.(apa kabar kamu, mbak? I miss you so much. :’( ) aku gak tau apa yang udah kamu rasakan selama duduk sebangku sama aku, mbak. Aku jadi inget kebelakang lagi. Hari dimana kita pertama kali ngobrol. Itu terjadi tepat pada hari pengumuman pembagian kelas. Kita ada di daftar kelas yang sama waktu itu. Kamu berjalan berdua bersama si bocor ini Tania Mulia Utami. aku berdiri sendiri di depan papan pengumuman, lalu, tiba-tiba, Mbak sama Tania muncul di belakangku.
“Kamu duduk sama siapa?” Tanya Tania waktu itu. Aku lantas menjawab pertanyaan Tania dengan gelengan kepala. Karena kita yang sama-sama belum punya teman sebangku, akhirnya kita memutuskan untuk duduk di kursi dan meja yang sama. *did you remember that, Rizka? I hope you so.
Kurasa itu perkenalan awal yang menggelikan. Semula, sebelum kita berada dikelas yang sama, aku berharap bisa mengenalmu lebih dekat. Eh, ternyata, waktu menjawab itu semua. Kita bahkan di pertemukan di kelas yang sama, dibangku yang sama, bahkan sampai di hobi yang sama. Entah ini hanya sebuah kebetulan atau apa, tapi jujur, aku menganggap hal itu adlah sebuah keberuntungan. Keberuntungan bisa mengenalmu.
Mbak, tahu kah kamu, saat kita menghadiri pesta ulang tahun Ira? Disitu, aku jengkel luar biasa karena kalian asik berfoto aja, tanpa mengajakku. Enatah aku yang berlebihan atau apalah itu, tapi aku merasa gak rela aja

Kamu tahu? Kamu adalah sahabat terbaikku. Asal kamu tahu saja, aku sampai menangis saat aku mengirimu pesan itu. Ingat isi pesanku? “mbak, kau kenapa? Kok kayak ngehindari aku gitu.”  Terus, setelah beberapa saat, balasan darimu pun masuk ke ponselku. “perasaan mbak aja itu. Aku gak ngehindari mbak kok. Mbak aja yang gak mau gabung lagi sama aku.”

Ini masih tentang mu, Mbak. Aku masih inget kali, gimana dulu aku sering nebeng lepi mbak untuk ngetik cerpen gak jleas ku. Aku juga masih inget, mbak adlah orang yang dengan senang hati meminjamkan aku lepi ketika aku semua orng tidak menghiraukanku. Hari dimana pertama kalinya aku dating kerumah mbak. Kita waktu itu ujan-ujanan kan ya? Karena pulang cepet, dan mbak gak bawa kereta, akhirnya mbak ikut aku pulang kerumah. Sambil nunggu waktu les, aku ikut mbak pulang. Dan setelah sampai dirumah mbak, kita nonton film “Habibie dan Ainun” bareng-bareng. Disitu, kita cengeng bangetkan? Masak nonton itu aja sampek nangis sih.
Terlalu banyak hal yang aku lalui bareng mbak sampek aku gak bisa nyebutin hal itu satu-satu.

27 Agustus 2014

Mbak ulang tahun. Aku ngucapin lewat sma, meskipun aku bukan orang pertama yang ngucapin. Aku nuggu mbak ngebales smsku. Tapi, sampai malem tiba, gak ada balesan juga. Tiba-tiba aku langsung nyesek di ditu.

Aku buka facebook. Mbak online juga. Tanpa pikir panjang, aku memutuskan untuk mengirimi mbak inbox. Yang isinya semua uneg-unegku. Berharap waktu iotu, mbak ngeresponnya. Tapi rupanya, sampai sekarang, apa yang aku harapkan gak terjadi juga. Mbak, aku kangen kali samamu. Kalau aku muterin lagunya Miley yang when I look at you, aku inget gimana kita nyanyi bareng-bareng. Nyanyiin lagu itu dimana aja, sampek didalam angkot pun kita nyanyiin lagu itu bareng-=bareng, pas kita ngejenguk pak Riadi. Bahkan sampek berebut nynyiin lagu itu pas mau praktek bahasa inggris.
Mbak, yang harus mbak tahu, aku saying banget sama mbak. Aku pengen bareng-bareng lagi sama mbak. Aku pengen tukaran novel lagi sama mbak. Pengen ngerumpiin gimana gantengnya Rex. Kangen ngetawain girlband abal-abal yang jiblak girlband favorit mbak. POKOKNYA AKU KANGEN SEMUA YANG BERHUBUNGAN SAMA MBAK.

Aku bersyukur banget, kalau mbak juga ngerasain yang sama. Kita pernah punya janji, kalau kita bkalan nerbitin novel bareng-bareng. Entah itu aku dulu atau mbak dulu yang berhasil nerbitin novel, pokoknya satu buku itu harus ada untukku dan untuk mbak, sebagai bukti kalau kita udah berhsil ngewujudin impian kita.
Mbak, Allah tahu apa yang gak kita tahu. Dan Allah tahu betapa aku kangean kali sama mbak.
I miss you so much. More that anything. Jangan sombong-sombong sama aku ya mbak. Kalau mbak udah dapet kawn yang lebih baik dari aku, jangan lupain aku. Aku akan selalu nganggap mbak sahabat terbaikku, dulu, sekarang bahkan kapanpun itu.
Miss you :’(
RIZKA SALSABILA ZAIN :*:*:*:*:*





Template by:

Free Blog Templates