Rabu, 09 Januari 2013

Nasihat Orang TUa

nasihat orang tua oleh Widari Putri Hasnita pada 4 Januari 2013 pukul 22:24 · "jangan" kata itu selalu saja keluar dari mulut ayah dan mamakku. Kata itu akan mereka keluarkan jika mereka anggap hal itu berbahaya untukku, dan juga kedua adikku. "abis tamat ini, kakak mau kemana?" tanya ayah saat sedang berkumpul diruang keluarga. "ya, gak tahu. Orang kuliah atau gak aja aku gak tahu." "pokoknya, kalau udah tamat jangan dirumah. Pinomat pigi ntah nyari kerja apapun itu. Minimal kau bisa cari uang untuk makanmu sendiri." "ih, cari kerja dimana? Orang masih 16 tahun." " ya dimana aja. Kak, hidup ini makin lama makin ketat persaingannya. Nanti kalau udah dapet gajih kerja, uangnya tabungin. Jangan hura-hura. Itu gak penting." aku hanya manggut-manggut. "jangan kayak orang-orang kebanyakan, abis sekolah langsung nikah. Udah gitu nikah tinggalnya dirumah bapaknya. Mending bapaknya kaya. Lah ini wes bapake ora kerjo, ditumpangi mene kambek cucune, yo wes mati sui-sui mengko" cengiran polos pun mulai ku sunggingkan. "nanti kalau cari suami yang betol, jangan asal ganteng aja langsung mau nikah. Ujung-ujungnya tinggale nang omah bapake juga." "ish apalah ayah. Orang belum mau nikah." "ya itu kan saran ayah." "wes, besok mamak gak kerja, bisa bangun siang." ucapku girang. "kok enak eram. Anak gadis kalok bangun gak boleh lama-lama." mamak menyahut. "ish mamaklah. Sekali-sekali. Kawanku aja kalau cerita kalau libur bangunnya jam 8, jam 9, jam 10. Aku jam setengah 7 aja udah dibengoki." "ya udah sana ikut kawanmu aja." ayah menimpali. "ishh kan." "kau itu udah besar. Udah mau nikah, belajarlah mandiri. Waktu itu berjalan terus, jangan sia-siakan waktu. Karena waktu yang kau sia-siakan itu bisa kau gunakan untuk melakukan banyak hal." " ayah inilah ceramah aja." adik ikut-ikutan. "loh, biar kalian tahu. Hidup ini gak gampang. Ayah gak mau anak ayah nanti sama kayak ayah. Cuma gini-gini aja. Jadilah kalian orang yang berhasil. Ayah sama mamak cuma mendoakan yang terbaik. Selebihnya, itu dari kalian sendiri. Buktikan, kalau anak-anak ayah ini bisa." " iya ayah." yah, begitulah ayahku. Walau begitu, dia ayah kebanggaanku. Banyak hal yang ia berikan untukku. Mamakku juga. Hah, bahagia punya mereka. Satu yang aku tahu, mamak sama ayah hanya ingin aku dan adik-adikku bahagia. Simple saja keinginan orang tua itu. Tinggal anak-anaknya saja yang harus pandai menanggapinya. Ayah dan mamak, aku sayang kalian. Aku tresno sliramu, mal, ayah. :) ;)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates