Jumat, 23 November 2012

Love in seoul bag 2

Shilla pun melangkah sambil sesekali mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan rumah angel. “rapi sekali” pikirnya. “hmmm,,,,, Ngel, ini kamu semdiri yang membereskanya?” Tanya shilla. “iya. Oh iya, kamu mau minum apa? Tas kamu letakkan saja di kamar itu. Itu akan menjadi kamar mu selama kau disini” ucap angel sembari mempersiapkan minuman untuk tamunya itu. Dentingan antara [erpaduan mug dan sendok pun terdengar nyaring memenuhi ruangan. “mug coklat panas.” Seru Angel sambil sesekali memutarkan badannya. Dan hal itu langsung disambut dengan antusias oleh shilla. “mug coklat. Kamsahamid, agashi (terimakasih nona)” seru shilla sesaat setelah menerima mug dari Angel. “mug cuklat, hmmmm,,, mantap” seru angel dan shilla bersamaan sambil memperagakan gerakan mug coklat yang mereka ciptakan sendiri. Alih alih selanjutnya tawa membahana pun terdengar dari keduanya. Angel melirik pada jam di tangan kirinya sambil menyesap mug coklatnya. Sesaat setelahnya, matanya membulat, dan sesegera mungkin angel meletakkan mugnya. “Aku ada janji. Aku harus menjenguk temanku di rumah sakit. Ikut?” ajak Angel. “hmm,, boleh deh. Sekalian jalan-jalan.” Cengir shilla. “ Modus” Dua gadis itu pun melangkah beririgan. Shilla, gadis itu melangkah sembari membenarkan topi putihnya dan membiarkan rambut depannya tergerai indah menutupi sebagian dahinya. Dan Angel, ia melangkah memasuki bagasi mobilnya. “Let’s go sister” Inilah yang membuat shilla begitu dekat dengan sepupunya yang satu ini. Sikap cerianya yang juga sama dengan Shilla membuat Shilla terkadang terhanyut kedalam duani yang dibuatnya bersama Angel. Shilla’s & Angel world. Disini, Shilla akan menemukan hari lalunya seperti saat angel ada bersamanya, menghibur dan juga menemaninya. Deruman mesin mobil Angel terdengar sedikit kasar, mungkin karena belum mengganti pelumas mobilnya. Sesaat setelahnya, mobil yang semula terparkir dengan apik di dalam bagasi, kini telah melaju dengan pesat meninggalkan tempatnya. Di dalam mobil, shilla sibuk memilah-milah keeping-keping kaset kaset yabg terjejer di sekitar tempat duduknya. Tanannya berhenti memilah, saat terpegangnya kaset terbaru dari boy band favoritnya. “one’d? Tanpa meminta izin, Shilla memasukkan kaset itu kedalam dvd yang ada di mobil angel. Dan sesaat setelahnya terdengar suara petikan gitar. Dan shilla pun melantunkan kata demi kata dari lagu yang sudah benar-benar di hapalnya. I’ve tried playing it cool But when I’m looking at you I can’t never be brave Cause you make my heart race Angel yang mulai tergoda dengan lagu itu pun ikut bernyanyi. So get out get out get of the my head I fall in to my arms instead I don’t I don’t I don’t don’t know what it is But I need that one thing and You’ve got that one thing Suara itu terhenti, dan sekarang di gantikan oleh tepukan dari shilla dan Angel. “fantastic” “udah lama gak duet ya. Jadi kangen hahahahaha” ucap angel. “tapi masih tetap dong, suara ku yang paling keren” “yeee, suara ku dong. The sound of Angelica pieters” sambung angel sembari menyenggol lembut lengan shilla. “whatever” Alih-alih selesai bernyanyi, tak seberapa lama setelahnya, mobil angel sudah terparkir di depan sebuah rumah sakit. Gedungnya megah, dan sekitarnya juga asri sekali. Shilla melangkah mengikuti angel, namun masih dengan pikirannya. Ia terihat sangat takjub dengan apa yang dilihatnya. Terdengar dentingan benda jatuh, dan benar saja benda itu adalah kunci mobil angel. Ael menundukkan badannya. Dan shilla terus saja melangkah tanpa memperhatikan ada atau tidak orang di depannya. Dan alhasil, ia pun menabrak seseorang. “awww,,” rintihnya Angel mendongakkan kepalanya. Dan setelahnya ia buru-buru megangkat tubuhnya keatas. “ Mianhae Alvin oppa” ucap angel. Shilla hanya terdiam. Ia terus saja memperhatikan dua orang yang sekarang tepat didepannya. Muluitnya sedikit terbuka, persisnya shilla seperti orang cengok. “ Agashi?” ucap laki-laki di depannya sembari mwngibaskan tangannya di depan wajah shilla. Sontak shilla tersadar. Lantas ia tersenyum kaku. “ oppa, dimana steven oppa?” Tanya Angel. “ dia masih dirawat. Mau aku antar?” sahut Alvin. “ ne, kamsahamida oppa” Mereka bertiga pun melangkah bersama memasuki rumah sakit. Mereka berhentiu di ujung koridor rumah sakit, di depan kamar bernomor 23B. Alvin pun membuka pintu ruangan itu tanpa meminta izin. Sesaat setelahnya, tampak seseorang yang sedang berbaring di depan kamar itu. “ steven oppa?” ucap angel sembari berlari kecil dan memeluk orang yang di maksudnya. “ bogosipo oppa” ucap angel lagi. Orang yang di peluk angel sedikit kaget karena ulahnya. Ia pun membalikkan badannya menghadap angel. Ia tersenyum menatap pucuk kepala angel yang sekarang berada di atas perutnya. “agashi, aku baik-baik saja” “ aku kangen oppa. Sudah lama tidak melihat oppa” Suasana di dalam membuat shilla sedikit risih. Ia menghela nafas. Adegan antara angel dan steven oppa membuatnya mengingat masa lalunya yang dulu saat bersama mantan kekasihnya, cakka. Karena jenuh, ia mengubek-ubek tas yang di bawanya. Sesaat setelahnya di tangannya sudah tergeletak i-pad miliknya. Ia menekan beberapa tombol, yang kemudian ketikannya berbuah menjadi sebuah kalimat, dan setelahnya ia mengirimkannya kepada seseorang. Layar I-padnya berkedip. “why sister? Any problem?” kalimat itu tertera di layar i-padnya. “huhuhu,,, aku galau zahra,, aku galau.” Layar i-padnya berkedip lagi. “ kenapa?” “ angel dan pacarnya mesra sekali. Aku iri, jadi inget,,,,,,” “ shilla, I ngat dia masa lalu. Oh ayolah, come on” Saat masih asyik dengan kegiatannya, tiba-tiba suara deheman seseorang menusuk telingannya. Nah loh, siapa tuh? To be continued Tinggalkan jejak jika membacanya. Mohon saran dan kritik. @widariHasnita

Kamis, 15 November 2012

Love in Seoul bg 1

“hah,,,,” Gadis itu mendesah tertahan. Melepas beban berat yang ada didalam hati. Walau sebenarnya mendesah bukanlah pilihan yang tepat, namun setidaknya itu lebih baik untuk gadis itu saat ini. Di ambilnya benda berwarna coklat yang tergantung di pundak kanannya. Di aduk-aduknya isi benda itu. Dan ia mendapatkan benda yang mungkin sedang dicarinya. Dan setelahnya ia menekan tombol-tombol benda itu. Sejenak setelahnya, terdengar bunyi yang cukup keras. “perasaanku, yang terlanjur sudah Tersimpan dalam hatiku,,, tak begitu saja,, Dapat terhapuskan meski Kau dengan mudahnya dapat pengganti diriku,,,” Mulutnya sibuk mengikuti alunan dari setiap bait lagu itu. Setidaknya, mungkin hanya lagu itu yang bisa menggambarkan tentang perasaan hatinya. Di tatapnya dengan nanar layar I-phonenya. Namun setelahnya ia mendesah pasrah. Lantas beberapa detik kemudian, ia menangis terisak. Apa mungkin itu karena pengaruh lagu itu? Hmm,, entahlah. Ia sibuk bergumam, sambil sesekali menyeka air yang masih saja mengalir di kedua pipi putihnya itu. “ andai aku bisa menyampaikan rasa di hatiku padamu, aku akan menyampaikannya. Dengan segera malah. Namun itu tak mungkin aku lakukan. “ Alih- alih selanjutnya kejadian yang beberapa hari lalu di rasakan gadis ini kembali membuat air matanya mengalir semakin deras. “ kau memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita. Tanpa ku tahu apa salah dan dosa ku padamu. Tanpa rasa bersalah, kau dengan gamblangnya mengungkapkan maksudmu itu. Tanpa pernah kau bayangkan bagaimana rasanya aku “ Lagi dan lagi gadis itu bergumam. Dan gumamannya sangat pilu sekali. Ya, laki-laki yang sudah 2 tahun menjalin hubungan dengannya, tiba-tiba saja memutuskannya tanpa alasan yang jelas. Malah, laki-laki itu sama sekali tak merasa berdosa. Berjalan di depan matanya dengan seorang gadis, yang ia tahu betul siapa gadis itu. “ kenapa? Oh tuhan, sepahit ini kah kisah cintaku?” sesalnya. Alih-alih ia menangis, lagu itu tanpa teras telah berakhir. Dan gadis itu perlahan melangkah dengan gontai meninggalkan tempatnya sekarang. Ia melangkah dengan pasti memasuki rumah di ujung gang. Dan setelahnya suara seseorang menyerukan namanya, dan mau tak mau ia harus menoleh. “ ini tiket apa?” suara itu mulai menggema. “ tiket untuk terbang ke seoul” ucanya lemah. Orang yang memiliki suara tadi segera terbelalak saat mendengar jawaban gadis itu. “ kau tak bercanda ingin pergi ke seoul kan shill?” “ aku serius, Zahra. Aku tak pernah bermain-main dengan apa yang sudah aku putuskan” “ tapi jika kau ingin melupakan masalahmu, tak harus dengan meninggalkan Indonesia kan?” Sesaat shilla mendesah, lantas melangkah ke sebuah sofa panjang di ruang tamu. Dan langkahnya di ikuti pula oleh Zahra. “ tekadku sudah bulat, ra. Kau tahu kan bagaimana rasanya aku?” gumamnya, dan sekali lagi air bening itu mengalir begitu saja. “ ttt,,,ttaapiii,,,,” Tanpa menjawab, shilla melangkah meninggalkan Zahra yang masih dengan pikirannya. Zahra pun menghela napas pasrah. Tak akan mungkin ia bisa mencegah saudaranya itu. Keinginannya sudah terlampau serius. ♣ Pagi pun telah menampakkan keagungannya. Dan shilla, gadis itu tampak berbenah diri. Sambil sesekali ia melirik pada foto di sudut kamarnya. “ aku harus meninggalkan mu, wahai kenangan” lantas setelahnya, ia membuang foto itu tepat ke tong sampah. Suara ketukan pintu pun terdengar dengan sangat jelas di telingannya. “ kau yakin” Tanya suara itu lemah. Shilla berjalan menghampiri gadis yang sekarang berada di ambang pintu kamarnya. “ ra, ini keputusanku. Dan ku rasa aku bisa memulai kebahagianku di Negara yang selalu di bilang romantis itu” jelas shilla. Zahra menarik napas perlahan, lantas setelahnya ia menghembuskannya.“ baiklah, jika keputusanmu sudah bulat. Aku akan ikut mengantarmu kebandara” ♣ Dua gadis itu kini sudah berada di bandara soekarno-hatta. Zahra dengan ragu melepas kepergian kakak perempuan satu-satunya itu. “ hati-hati ya, shilla. Get your love there. Good bye sister.” Ucap Zahra, namun mampu membuat suasana itu menjadi mengharukan. “ thanks, baby. Love you” Lantas setelahnya shilla melangkah sambil menyeret koper coklat miliknya. Sedang Zahra masih tetap di tempatnya sambil seselai melambaikan tangan. “ good bye sister.semoga kau mendapatkan kebahagiaanmu disana.” ♣ Sekarang, shilla sudah berada di dalam pesawat. Perjalannan selama 7 jam Indonesia-korea mungkin akan menyita waktunya. Dan tentunya itu akan melelahkan. Shilla menyumpalkan earphone ke kedua telingannya. Lantas setelahnya, matanya mulai terpejam. Kini, pesawat yang di tumpanginya telah mendarat dengan selamat. Dan tugas shilla sekarang adalah mencari alamat Angel, sepupunya yang 2 tahun lalu pindah ke Negara ini. Shilla merogo saku jacketnya. Lantas setelahnya ia memegang sebuah kertas yang merupakan alamat dari saudaranya itu. Shilla melangkah dengan terburu-buru. Tanpa ia sadar ada orang didepannya. Dan alhasil, ia dan orang itu pun bertabrakan. “mianhae” ucap orang yang di tabraknya tadi. Shilla yang mengerti sedikit bahasa itu pun hanya menganguk. Lantas setelahnya ia kembali melanjutkan jalannya. Dan sebelumnya ia sudah sempat melihat wajah orang yang ditabraknya tadi. Tepatnya mereka berdua sempat bertemu pandang.

Alih-alih selanjutnya, shilla kini sudah berada di depan sebuah rumah. Lantas sesekali ia menoleh pada kertas yang kini berada di tangan kanannya. Shilla pun mengetuk pintu rumah itu. Dan sesaat setelahnya muncul pemilik rumah itu. “ shilla? Ayo masuk” ucap pemilik rumah itu ramah. Aduh, aku buat cerbung aja yey. Semoga banyak yang suka.

Template by:

Free Blog Templates