Kamis, 07 Februari 2013

Mistake part 2

hai hai,,,, aku bawa lanjutan yang ke 2 nih masih ingetkan? ini CERBUNG VERSI CAKSHILL loh. Seolah tak perduli, cakka memainkan rambutnya sendiri. tak jauh dibelakang via, tiga orang cowok melangkah dengan gaya yang cool abis. sivia membalikkan badannya. wajahnya menegang kala menatap salah satu diantara tiga cowok itu. " morning gays" sapa gabriel yang sontak membuat sivia tak bisa bernapas. " morning" jawab cakka. Ketiga laki-laki itu kini tepat berada dihadapan via dan shilla. Mensejejerkan tubuh mereka dengan cakka. " hai manis" sapa Rio kepada shilla dan via. Bukannya menjawab, shilla malah menatap sengit kawanan sengak bin sableng itu. " vi, kekelas yuk. bisa gila nih gue lama-lama disini. apalagi deket-deket sama dia. ihhh,,, ogah banget gue." cibir shilla sambil menatap cakka. " lo yakin gak mau deket-deket gue, shilla sayang?" ucap cakka dengan gaya stay coolnya. " yah" "really?" " of course" Tanpa menunggu, shilla langsung menarik paksa tangan via. Namun, pergelangan tangan via yang satunya lagi ditahan oleh iel. saat menoleh, spontan tubuh via menegang. napasnya seperti berhenti. Semburat merah pun terlukis diwajah via. " vi, kalau lo kesemsem sama tuh cowok, gak usah gitu juga dong. udah kayak kepiting rebus tahu gak sih muka lo" shilla berbisik ketelinga via. Via langsung menegakkan tubuhnya. Namun yang ia dapati saat begitu adalah dua buah manik hitam milik gabriel. "oh God, he is so cute" puji via dalam hati. Cakka menatap wajah shilla. senyum penuh pesona mulai ia tebarkan kepada gadis itu. " apal lo liat-liat? gue tusuk buta lo" ucap shilla ketus. Bukannya ketakutan, cakka malah berjalan mendekat kearah shilla. Sekali lagi dengan gaya stay cool yang dia punya. sedabgkan dua cowok lainnya, Mario dan Alvin hanya menggeleng pelan melihat tingkah kedua sahabatnya. " apa lo cowok sableng? sana lo" bentak shilla. "jangan galak-galak dong shilla sayang." ucap cakka sambil memilin rambut shilla yang berhasil diraihnya. " isshh,,, lepasin rambut gue. Entar klareatan lagi." seru shilla sambiul membenarkan r4ambutnya yang dipilin cakka. Cakka mengambil rambut shilla lagi. " rambut lo wangi. Gue suka. So perfect Baby" Setelahnya, cakka menghembus lembut juntaian imdah rambut shilla. " wooiii,,,, masyaAllah. Masih pagi ini. Jangan buat mesum dong" Ucap zahra, sahabat via dan shilla yang baru datang. Zahra menatap wajah oriental laki-laki keturunan chines disebelah rio. Lalu mulai mengum,bar senyum tipis. Alvin, laki-laki yang dimaksud, juga membalas senyum tipis zahra. Dengan rambut zahra yang tergerai, membuat Alvin ingin mengikatnya menjadi satu. " wadohh,,, negens gue. Berasa nyamuk, sumpah" sindir rio yang hanya celingukan melihat tingkah ketiga sahabatnya itu. Merasa rio meyindir mereka, Alvin, Cakka dan Ielhanya garuk-garuk tengkuk gak jelas sambil melirik wanita yang mereka sukai. " adoohh,,, ayo gays keklas." ucap shilla menarik tangan via dan zahra. Lalu memeletkan lidahnya kearah cakka dan teman-temannya. " bye cowok sableng." Cakka tertawa tipis yang juga diikuti oleh ketiga sahabatnya. Mereka sama- sama menatap punggung ketiga gadis itu yang lamat-lamat menghilang disebuah ruang. " sumpah lo kka. bener-bener lo" seru Alvin tertawa. " dia itu masih kelas satu. jangan sampek dia pindah gara-gara gak betah lo jahilin terus" timpal iel. " gak kebayang gimana shilla kalau lo jadir pacarnya." seru ruio asal. " lo semua tenang aja. awalnya sih kayak gini, tapi lihat entar akhirnya." seru cakka tenang. Alvin, rio dan iel hanya cekikikan gak karuan. lalu mereka sama-sama melangkah menuju kelas mereka. ************************** " lo kenapa sih shill gak coba damai aja sama kak cakka." seru zahra menasehati shilla saat mereka sama-sama duduk dikoridor depan kelas mereka. Shilla menggeleng kuat mendengar penuturan zahra sambil menyeruput minuman dingin yang tergenggam ditangan kananya sambil mengedarkan pandangan kearah lapangan sekolah. lalu ia menghela napas panjang. " kalau lo damai sama cakka aksese gue buat deket kjak iel kan lebih luas shill" sungut via. " pokoknya nih ya, gue gak mau damai sama cowok sableng kayak dia" seru shilla kekeh. Via dan zahra menghela napas panjang. sifat shilla yang keras kepala memang paling susah untuk dinasehati. Mau tak mau mereka harus rela memndam khyal untuk bersama cowok impian mereka, yaitu alvin dan iel. Suara bariton dari mikrofon sekolah terdengar menggema seantero sekolah. membuat zahra, via dan shilla yang sedari tadi asyik berdebat juga ikut mendengarkannya. pengumuman yang ternyata tertuju untuk semua anggota osis itu, membngharuskan para anggota osis untuk datang ke aula untuk membahas suatu rapat. via, zahra dan shilla yang juga merupaka anggota osisi harus datang ketempat yang sudah ditentukan. " ayo shill" ajak via. " eh,,, l;o berdua duluan aja ya. gue mau ketoilet dulu. gue kebelet nih." Tanpa menunggu shilla langsung ngacir ketoilet yang rutenya berbeda dengan rute aula. saat ditengan perjalanan, shilla bertemu dengan cakka dan kawan-kawannya. " lo mau kemana sayang? rapat udah mau dimulai" cakka menggenggam tangan shilla dan mengerlingkan matanya jahil. " adoh, lo awas deh. gue kebelet nih" " kalo lo mau ketoilet cepetan shill. soalnya entar kalau lo terlambat dateng ke rapat lo bisa dihikum." rio memberitahu. " iya. ya udah lepasin dong tangan gue. keburu gue ngompol disini" sungut shilla. Cakka yang mendengar itu malah tertawa ngakak. dia sibuk membayangkan kalau shilla benar-benar ngompol disini. setelah cakka melepaskan cengkeramannya, shilla buru-buru lari ketoilet. " ya elah, pakek penuh lagi. wooii cepetan dong, keburu keluar nih. shilla menyilangkan kakinya menahan rasa kebeletnya. Satu pintu terbu7kia, dan shilla segera masuk lalu membanting pintu kamar mandi dengan keras. " huaahh,,, akhirnya" ucap shilla sumringah Ia menatap jam biru toscha yang melingkar indah dipergelangan tangan kirinya. lalu menepuk jidadanya dengan refleks. selanjutnya shilla mencibir. ia baru ingat kalau ada rapat osisi yanag harus dia hadiri. dengan secepat kilat, shilla ngacir menuju aula tempat seluruh anggota osis telah berkumpul. sembari berlarti, shilla melirik jam ditanganya. NApasnya tersenggal-senggal. Ia menundukkan tubuhnya untuk mengumpulkan udara sebelum memasuki aula. " maaf saya terlambat" ucap shilla diambang pintu. " sesuai dengan pearturan yang sudah dibuat sebelumnya, yang terlambat harus dihukum" seru kiki sang ketua osis dengan tegas. Shilla pun melangkah menuju kotak dimana ia harus mengambil hukuman yang telah disediakan untuk semua anggota osis yang terlambat. setelah kertas itu berada dalam genggamannya, shilla mulai membuka gulungan kertas itu perlahan. Betapa kagetnya shilla saat mengetahui kalimat yang tertulis diatas kertas yang digenggamnya dengan erat. " alamak, mati gue" rutuk shilla dalam hati. " ya shilla, apa hukumanya?" tanya kiki lagi. Dengan ekspresi tak bisa terbaca, shilla membacakan hukuman yang tertulis dikertas itu. Shilkla terdiam sebentar sebelum akhirnya membacakannya. " hukumannya,,,," " apa?" tanya cakka ingin tahu. " hhh,,,, goyang itik" shilla berucap pasrah. " goyang itik? via dan zahra saling bertukar pandang tak percaya. Cakka tersenyum geli saat mendengar kalimat itu. membayangkan shilla bergoyang seperti itu saja sudah hampir membuatnya tertawa lebar. Ide untuk menjahili shilla pun muncul dibenaknya. " ayo dong shill dimulai" seru cakka memancing Tatapan membunuh pun dihantarkan shilla untuk cakka. Namun kali ini ia tak bisa berbuat banyak. sekali hukuman, ya tetap saja hukuman. DEngan ragu, shilla mulai memperagakan goyang itik sambil bersenandung lagu satu jam saja milik zaskia. Tawa lepas seluruh anak-anak memenuhi ruangan. Baru kali ini, mereka melihat shilla, THE MOST BEAUTIFUL disekaolah mereka memperagakan goyangan seperti itu. Bahkan ada dari mereka sampai mengeluarkan air mata gara-gara menertawakan shilla. " aihh shill, lo bener-bener cocok deh kalau jadi zaskita dua" seru Ray yang sontak menciptakan tawa membahana untuk yang kedua kalinya. dengan hati dongkol, shilla melangkah menuju kursi disebelah via dan zahra. " sabar ya shill" seru via dan zahra yang sebenarnya menahan tawa akibata atraksi shilla tadi. "udah deh, gue malu" seru shilla sam,bil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Template by:

Free Blog Templates